Kamis, 02 April 2020

Jangan serakah

Hai, selamat pagi/siang/sore/malam. 
Aku nulis ini dimalam hari. Jadi, selamat malam para galauers.
Aku mau cerita.....
Jadi gini...

Dalam rebahanku aku bertanya tanya sambil merenungkan, “kenapa sih cowok berani bohong dan dekat dengan perempuan lain? Kenapa harus memusingkan dan memperberat beban untuk bohong? Bukannya sederhana ya. Kalau memang sudah gak cinta dan punya perasaan/lebih nyaman/lebih bahagia sama perempuan lain kenapa pacarnya masih dipertahankan? Seegois itukah? Seserakah itukah? Padahal, kalau ketahuan malah memperpanjang masalah, sakit hatilah, bencilah bahkan dendam.” Aku gak habis pikir sih sama isi otak cowok yang seperti itu. Hal yang sederhana malah di mempersulit. Sesuatu yang seperti itu bisalah dikatakan dengan sebutan “selingkuh”. Gini, selingkuh itu gak melulu “musti punya status”. Bohong, menyimpan sesuatu diam diam, berhubungan dengan perempuan lain dibelakang pacarnya walaupun cuma sekedar teman, menurutku itu namanya juga selingkuh. Aku heran sih. Kenapa harus selingkuh? Kenapa gak berhubungan aja terang terangan? Tinggalkan pacar sendiri dan mulai untuk menjalani hubungan baru. Dengan begitu bukannya malah baik untuk keduanya? Walaupun pasti ada rasa kecewa dan sakit hati, tapi lebih baik dan lega jika memutuskan pilihan untuk pilih salah satunya. Maka, tidak akan ada yang namanya benci, marah bahkan karma. Sehingga, bisa berpisah dengan damai. C’mon, hidup bukan melulu soal kamu. Hidup ini adalah pilihan kamu gak boleh serakah. Tinggalkan selingkuhanmu atau lepaskan pacarmu. Sesimple itu. ;) 

Minggu, 04 Februari 2018

Kuliah itu berat.

Mau kemana kita setelah tamat kuliah?
Itu dia pertanyaannya!
Setelah lulus SMA kita dengan bahagianya berbicara dalam hati, “Yeay! Aku sudah bukan anak sekolah lagi.” Dan setelah masuk kuliah dengan bangganya kita berkata, “Woi! Aku sudah jadi mahasiswa, MAHASISWA bukan SISWA lagi woi bebass!” nyatanya... Tidak segampang dan sependek pikiran kita.

Senin, 13 November 2017

Kali Kedua (Pada Yang Sama)

Malam sudah terlalu larut dan aku masih saja terbaring dikasur memikirkan segala sesuatu yang sudah terjadi.
Aku terlambat menyadari, mungkin saja ini drama belaka. Atau mungkin saja sesungguhnya kamu itu tidak benar benar cinta. Mungkin saja kata cintamu itu palsu semata. Hmm. Aku terlalu melibatkan perasaan, memberikan segala yang bisa ku berikan, berkorban apapun yang bisa kulakukan. Namun, sayangnya segalanya tidak pernah cukup, tidak akan pernah cukup. Setiap tuntutanmu yang justru aku jalani dengan baik dan segala keinginanmu yang justru telah aku wujudkan, semua itu justru membuatmu berbelok ke perempuan lain.

Selasa, 01 Agustus 2017

Midnight stories

Malam sudah larut. Hari sudah berganti. Seperti biasa, yang ku lakukan masih saja menonton k-drama di laptop. Iya, sampai larut begini. Sampai tak ingat waktu. Hidupku benar-benar tak teratur, terlalu bermalasan. Iya, aku akui itu. Bagaimana tidak? Tidur selalu di atas jam 12 hingga hari berganti. Bangun selalu diatas jam 10 pagi. Eh. Tapi wajar sih, kan, ya?
Tidurnya lama bangunnya juga lama. Seimbang, kan? Muehehehe.

Hmmm.
Akhir-akhir ini aku merasa perlu dimanjakan. Hahaha.

Kamis, 20 Juli 2017

Seseorang yang istimewa (mine)

Teruntuk kamu. Yang terlalu indah untuk dikhayalkan.
Sebutan itu tak untukmu lagi. Saat ini dan selamanya, aku harap kamu tetap yang terindah namun bukan untuk dikhayalkan. Saat ini dan selamanya kamu nyata untuk ku genggam. Saat ini dan selamanya kamu nyata untuk ku rangkul. Saat ini dan selamanya kamu nyata untuk ku curahkan isi hati. Saat ini dan selamanya kamu nyata untukku jadikan satu satunya. Saat ini dan selamanya kamu

Jangan serakah

Hai, selamat pagi/siang/sore/malam.  Aku nulis ini dimalam hari. Jadi, selamat malam para galauers. Aku mau cerita..... Jadi gini... ...